Sunday 12 June 2016

Lulus Saring di Sistem Informasi


Ah, sudah lama sekali aku tidak menulis di blog—sarang nyamuk ini. Kini tiba-tiba aku kembali, entah dengan motivasi apa, tak peduli. Sekian lama pergi, lalu aku kembali diiringi oleh janji-janji yang entah tepat.

Kalian boleh memakiku—atas kesalahanku ini. Silakan, aku terbuka untuk itu. Barangkali sambutan dingin itu yang pantas untukku, si, si, dan entah siapalah nama yang pantas untukku. Kalian boleh memanggilku dengan sebutan nama apa saja, terserah, aku terbuka untuk memulai perkenalan baru.

Aku menulis lagi karena dilanda oleh perasaan untuk mencurahkan isi kepala dan segala-galanya ini. Juga rasa-rasanya aku tidak tega meninggalkan blog ini. Kasihan, takut dia gila lalu bunuh diri. Aku tidak mau jadi saksi matinya di akhirat kelak. Jadi aku mencoba memulai lagi—untuk sekiannya.

Sejak setelah UN lalu, aku sampai sekarang masih saja liburan. Jadi penganggur lebih pantasnya—tidak ada aktivitas apa-apa. Kerjaanku sehari-hari hanya tidur, mandi, baca buku, main dan hal-hal sekian. Oh ya, berhubung kali ini puasa, maka aku puasa tentunya.

Kabarku baik, kok, walau kalian tidak bertanya. Aku pun mengalami banyak kejadian beberapa waktu ke belakang. Kejadian terbaik dari lainnya, aku sudah ingin kuliah. Tebak di mana?

Jurusan Sistem Informasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha, senangnya diriku saat menerima pengumuman kelulusannya tanggal 8 Mei tempo lalu. Rasa-rasanya seperti menang lotre 1 Triliun lalu berbelanja untuk keturunan-keturunanku nanti. Bahagia pokoknya.

Jurusan Sistem Informasi memang aku sudah idamkan saat bulan Februari bila tak salah. Awalnya ini bukan pilihanku. Namun saat merenung dan menelaah diriku kembali, aku cocok dengan jurusan ini.

Soal kampus, kenapa UIN Jakarta? Ehm, aku memilihnya karena dekat dengan rumah tentunya. Walau nanti aku kost, setidaknya akhir pekan aku bisa pulang ke Bekasi. Juga aku ingin memperdalam, atau lebih tepatnya, belajar soal keisalaman—jujur saja, kadar pengetahuan islamku tidak amat tinggi. Haha.

Lulus penyaringan PTN tanpa tes (SNMPTN) tentu menyenangkan sekali bagiku. Aku tidak perlu repot-repot berkutat dengan soal tes masuk yang sulitnya memaafkan. Aku hanya tinggal menjalani serangkain daftar ulang dan tes acuan TOAFL (Arab) serta TOEFL (Inggris) saja—ini untuk UIN—kala tes itu aku bodoh sekali, tidak mengerti apa-apa dan tanpa persiapan.

Teman-temanku juga banyak yang lulus tanpa tes, begitu sebaliknya. Tapi seperti kata temenku, Nigel—entah dia meminjam petuah siapa, “Masih banyak jalan menuju Roma.” Sok bijak memang, tuh, anak. Tetapi memang ada benarnya. Masih banyak jalan menuju impian, kampus khususnya. Rezeki orang memang  tak ada yang tahu.

Ada masih banyak curahan yang ingin aku sampaikan di postingan ini. Namun, segala pakai namun, sekiranya sudah cukup. Lagipula kala ini aku hanya ingin memberi tahu kalian tentang jurusan kuliahku nanti. Itu saja. Tidak lebih.

Oh, lupa, ada lebihnya, postingan ini sekalian memulai cara menulis baruku dari POV ‘gua’ jadi ‘aku’. Haha. Sama saja. Tetapi aku lebih menikmati ‘aku’.

Terima kasih telah membaca blog ini.



9 komentar

Udah lama iya gak ngeblog. Gue aja jarang maen kesini kan.. hehe

Wah selamat ya bro udah ke terima tanpa tes lagi. Semoga makin sering update blog ya.

Sekarang udah jadi anak kuliahan juga kan.

Congrats ya udah diterima di UIN Jakarta. :)

Terima kasih sudah mampir lagi. Ya, senangnya. Mudah2an sering update. Haha

Enak banget bisa lulus SNMPTN. Kasih tips-nya dong di post selanjutnya. Hehehe.

Waah, Selamat ya kak! btw, sis. informasi ini pilihan kakak yg ke berapa? Terus kalo SNMPTN itu dilihat nilai rapot kan? Nah itu nilai rata-rata keseluruhan atau nilai permata pelajaran? Maaf ya kak banyak nanya. Soalnya aku bakal ngehadapi SNMPTN tahun depan :)

Udah lama gak mampir ke blognya Kak Nanda! Makin jaya, ya, Kak, blognya? Btw, selamat! Pasti senang 7 hari 7 malem, tuh, lolos snm :')

Terima kasih sudah mau mengunjungi blog ini. (@Anandamraneh)
EmoticonEmoticon