Mau nulis.
Silahkan aja kalo mau baca.
Tepat di hari Minggu, 17 Januari
2016 lalu, gua baru aja menginjakan kaki di usia yang baru, yakni 17 tahun.
Menurut otak gua yang pas-pasan, usia hanya sebatas usia, bukan sesuatu hal
yang harus dirayakan secara megah-megahan seperti lempar-lemparan telur busuk
ke kepala. Tapi entah kenapa gua merasa bangga. Karena sebentar lagi gua akan
punya KATEPE!
Di hari yang hepi ulang tahun
tuyul tersebut, tentu gua merayakannya hanya bersama keluarga. Gua, mama, Diaz,
dan Ilham. Gua sangat berharap sekali ada bapak saat itu, tapi yaudahlah, gua menerima
kenyataannya kalo bapak udah tiada. Ada atau enggaknya bapak, yang terpenting
sekarang adalah: bisakah gua membanggakan keluarga gua?
Usia 17 tahun bukanlah waktu yang
singkat. Terasa emang singkat, tapi perasaan emang gak selalu sama dengan
kenyataan. Bahkan terlalu singkat untuk merangkum semua hal yang bisa gua
jadikan kebangaan diri di usia 17 tahun ini. Gua butuh berpuluh-puluh tahun
untuk mencari begitu banyak kebangaan diri. Oh, atau mungkin gua gak perlu
waktu sama sekali, karena emang gak ada sesuatu yang bisa gua banggakan dari
diri sendiri. Tapi gua gak perlu berkecil hati. Karena sesuatu yang tak
dipungkiri bisa aja terjadi tanpa gua sadari sendiri.
Gua masih menjadi nasi yang lagi
dimasak, terlebih lagi para orang kelaparan di luar sana sebentar lagi akan
mengkonsumsi gua dengan lahap. Ketika gua masak nanti, gua harus siap untuk
dilahap dengan ikan kakap. Rasanya enak ataupun kurang sedap, itu kembali lagi
kepada lidah si pemakan. Sebagai nasi tentunya pilihan gua hanya dua: menjadi enak
atau enggak saat dimakan. Tapi, bukankah rasa dari semua nasi sama aja? Hambar,
tak berasa, dan lengket. Untung aja ada ikan kakap sebagai lauk yang rasanya
sedap. Tapi tunggu dulu deh, kenapa lauknya harus ikan kakap? Kenapa bukan ikan
cupang?
Berdo’a di saat ulang tahun, itu
penting. Tapi kenapa mesti saat ulang tahun berdo’a dijadikan sebagai sesuatu
yang penting? Bukankah kita diwajibkan untuk berdo’a di setiap waktu, dan semua
do’a kenyataannya selalu penting? Mungkin itu hanya kerjaan orang-orang iseng
aja, yang beranggapan ulang tahun adalah sesuatu yang segala-galanya. Padahal,
ulang tahun hanya hari biasa. Sama. 24 jam. Tidak kurang, tidak lebih. Kecuali
kalo ada mesin waktu jatuh dari langit, itu mungkin akan berbeda lagi.
Hadiah. Apakah itu penting di
ulang tahun seperti ini? Bisa penting, bisa enggak. Pentingnya ada di mana? Gak
tau. Bahkan ketika gua nulis ini, gua gak bisa mendefinisikan penting itu apa. Karena
bisa aja hal yang gua anggap penting bukanlah hal penting bagi orang lain. Ya
begitulah manusia, berbeda.
Kalo manusia dengan manusia aja
udah berbeda. Lantas, kita, manusia, bisa sama dengan siapa? Oh, mungkin kita
sama dengan kera dan gorila. Tapi tunggu dulu, bukankah hewan gak punya akal
seperti halnya manusia? Oh ya, baru inget, kebanyakan manusia zaman sekarang
terkadang bertingkah seperti gak punya akal. Haduh, apakah gua salah satunya?
Oh tidak! Gua bukan manusia yang tak berakal, apalagi hewan.
Pada akhirnya, bisakah gua
membanggakan keluarga gua? Tentu bisa, karena manusia diciptakan untuk selalu
bisa selagi masih dalem jangkauannya. Kalo pertanyaannya diganti jadi udahkah
gua membanggakan keluarga gua? Udah, belum, udah, belum, gua gak tau. Penilaian
diri sendiri berbeda dengan orang lain. Tapi menurut gua, ya belum... tau.
Bingung? Begitulah pertanyaan dibuat untuk bertujuan membingungkan orang yang ditanyakan.
Seperti halnya pertanyaan,
Siapa yang ngirim hadiah ini?
Paketnya rapih, awalnya gua kira ini adalah pengiriman Lazada yang salah alamat, ternyata salah. Ini adalah paket yang dikirim oleh dua orang cewek antah berantah yang ngasih ke Ilham saat di tengah jalan untuk disampein ke gua. Gua pikir, sepertinya si pengirim gak tau secara pasti rumah gua di mana sehingga nyasar begitu aja. Tapi, kok, dia bisa tau sama Ilham, ya?
Sumpah, gua gak tau motivasi ngirim hadiah ini apaan. Okelah gua habis ulang tahun. Tapi gak begini juga, kan gua jadi gak enak. Setelah paketnya gua buka, gua pun mendapati sesuatu yang aneh, kok, si pengirim bisa tau kegemaran gua, ya? Buku dan klub bola Chelsea adalah beberapa kegemaran gua. Ini tentu hadiah yang menyenangkan, tapi sungguh disayangkan, si pengirim gak mau berterus terang.
Kehidupan emang selalu berisi tentang pertanyaan 5W + 1H.
"Apa aja yang udah gua lakukan selama 17 tahun ke belakang?"
"Setelah 17 tahun berjalan, siapakah Ananda Vickry Pratama yang sekarang?"
"Mau nunggu sampe kapan lagi untuk mengubah hidup menjadi lebih baik?"
"Bagaimana cara mengubahnya? Pake Cheat Engine kah?"
"Kenapa harus mengubah hidup? Bukankah hidup cukup dengan bernapas aja?"
"Di mana? Sedang ada di manakah kemampuan untuk mengubah itu semua?"
Ulang tahun ke-17.
Sekali dateng, sehari langsung pergi menghilang. Ingin gua kenang, tapi masa lalu bukan untuk dikenang. Lebih baik maju ke depan untuk menata masa depan, dengan segala kekurangan dan kelebihan. Pantang mundur, agar gak jadi maju-mundur-cantik.
Oke.
Berbicara soal ulang tahun ke-17, cara bikin KATEPE gimana, sih?
Perlukah gua ngasih hadiah secara diem-diem ke petugas nya?
8 komentar
hbd bro, semoga hidupnya makin berkah
pas banget tuh tanggal 17 ultah ke 17, tahun depan ganti aja tanggal lahirnya jadi tanggal 18 biar bisa pas lagi
selamat ulang tahun bro,, sukses selalu yaa.
terus berkarya bang,, jangan lupa sama blognya yaa...
Ciiee udah 17 tahun. Ciee yang udah jadi nasi. Ciee yang punya secret admirer.
Banggain orang tua? Kita lahir dengan selamatnya aja udah kebanggan buat mereka. Kita itu anugrah. Gausah mimirin mereka bangga atau enggak. Lakukan aja yang terbaik.
Ya juga sih. Tapi begitulah, gua pengin banget bikin ortu gua bangga. Lagipula gua bentar lagi udah menuju dewasa.
Tapi terima kasih loh masukannya.
Yoi, blog adalah pacar guam jadi gua akan terus ngeblog.
Iya.
Ahaha bisa aja lu.
Uhuk, bisa kali lempar-lemparin GA-nyaaa....
bruakakaka
Asik yang baru ulang tahun. Selamat yaa. Semoga panjang kuat dan tahan lama :3
Terima kasih sudah mau mengunjungi blog ini. (@Anandamraneh)
EmoticonEmoticon